Kamis, 03 Mei 2012

Perlu Presiden Syariah untuk Membubarkan Liberal

Ciamis (SI ONLINE) - Sekjen FUI KH. Muhammad Al Khaththath mengatakan bahwa liberalisme yang diasongkan oleh kaum liberal adalah pesanan dari Amerika Serikat. Sekjen FUI itu mengisahkan bahwa tahun 1970-an ada seorang wartawan Time yang berkeliling Saudi bersama koresponden lokal.

"Tatkala hendak memasuki tanah harap, maka orang non muslim itu dilarang masuk. Dia bertanya, kenapa? Maka koresponden lokal tersebut menerangkan bahwa itu perintah Allah SWT", papar Ustadz Al Khaththath di Aula Gedung DPRD Kabupaten Ciamis, Ahad (29/4/2012) lalu.

Sekembalinya ke Amerika, lanjut Al Khaththath, wartawan Time itu menulis, “Selama orang-orang Arab berfikir seperti itu—yakni berfikir Islami, berfikir mengikuti perintah Allah, susah bagi Amerika untuk menaklukkan mereka”.

"Itulah dasar kebijakan perang pemikiran (Ghazwul Fikri), yakni mencabut cara berfikir umat Islam. Mereka kirim paham sekularisme, liberalisme, system politik demokrasi, gaya hidup hedonism, HAM, dan lain-lain untuk merusak struktur cara berfikir umat Islam.", jelas pemimpin umum Suara Islam itu.

Ustadz Al-Khaththath menerangkan bahwa struktur berfikir Islami salah satunya pernah ditunjukkan oleh Imam As Syafi’iy rahimahullah taktala menjawab pertanyaan bagaimana hukumnya membunuh lebah saat mengenakan pakaian ihram (haji atau umroh). Imam As Syafii menerangkan bahwa Allah SWT berfirman: Apa yang diperintahkan Rasulullah saw. laksanakan, dan apa yang dilarangnya tinggalkan. Lalu Imam As Syafii meriwayatkan suatu hadits yang menyebut Rasulullah memerintahkan umat Islam agar mengikuti perintah Umar r.a. Lalu beliau meriwayatkan hadits yang menyebut bahwa Umar bin Khaththab r.a. memerintahkan membunuh lebah.

"Cara befikir seperti inilah yang akan menjaga umat Islam tetap istiqomah dalam keyakinan dan perbuatan mereka mengikuti syariat Islam", ungkapnya.

Inilah yang dicoba dirusak oleh AS demi menjaga hegemoninya atas dunia dan demi memuluskan eksploitasinya atas sumber daya alam di dunia Islam, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau kelompok liberal yang tergabung dalam AKKBB mendukung sepenuhnya Ahmadiyah yang memalsukan ajaran Islam.

Oleh karena itu, menurut Ustadz Al Khaththath sudah saatnya umat Islam membebaskan diri dari hegemoni penjajah AS dkk dengan membersihkan Indonesia dari aliran sesat dan faham liberal dan yang serupa maupun serumpun dengannya. Caranya dengan memandatkan kekuasaan umat Islam Indonesia kepada Capres Syariah, yakni Habib Rizieq, KH. Abu Bakar Ba’asyir, dan Abu Jibril dan para pejuang syariah lainnya sehingga secara definitive mereka menjadi Presiden NKRI dan mendekritkan syariah sebagai perundangan yang berlaku.

"Dengan NKRI bersyariah secara konstitusional, insya Allah pelarangan pemikiran dan gerakan liberal yang selangkah menjadi atheis itu menjadi keniscayaan", tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar