Senin, 19 Maret 2012

Berfikir Out of The Box, Sekjen FUI Gelindingkan Wacana Capres Syariah

Jakarta (SI ONLINE) -  Sekjen Forum Umat Islam (FUI) KH Muhammad Al Khaththath dalam talk show Capres Syariah di Istora, Senayan, Jakarta, Senin sore (12/3/2012) mengungkapkan bahwa gagasan calon presiden syariah adalah murni berasal dari FUI, bukan yang lain.

Menurut al Khaththath, wacana baru ini dimaksudkan untuk menarik umat Islam yang selama ini dikungkung oleh sistem demokrasi. “Capres syariah murni dimunculkan oleh FUI. Ini wacana baru untuk menarik umat Islam yang selama ini dikungkung oleh sistem demokrasi”, kata Al Khaththath dalam diskusi bertajuk "Saatnya Memimpin Indonesia dengan Syariah" itu.

Al Khaththath menyadari, sebagai sebuah terobosan baru, gagasan yang dilontarkannya akan menuai pro dan kontra. Meski demikian, dirinya mengaku tidak berkecil hati. “Kita harus berani berfikir out of the box. Kita harus berani melakukan terobosan,” katanya.

Capres syariah adalah gagasan untuk mempertemukan dua kutub umat Islam yang selama ini berlawanan. Satu sisi ada kelompok umat Islam yang anti demokrasi, sekaligus anti pemilu. Baik mereka yang setuju cara kekerasan maupun yang anti kekerasan. “Anggaplah ini golongan kanan. Tapi jangan disamakan dengan Ashabul Yamin seperti di Surat Al-Waqiah. Belum tentu juga,” kata Al Khaththath.

Sementara pada sisi kiri, adalah kelompok umat Islam yang menerima apa saja, yang penting bagi mereka Presiden adalah amirnya. Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang anti demokrasi, tetapi begitu dalam sistem demokrasi terpilih Presiden, meraka menganggap presiden itu sebagai amirul mukminin. “Ini kelompok-kelompok umat Islam yang tidak akan pernah ketemu”, lanjutnya.

Karena itulah kemudian dimunculkan wacana capres syariah dengan harapan akan terjadi perubahan. Sebab selama ini mereka yang anti demokrasi selalu mengatakan demokrasi sistem kufur, hanya bisa melakukan stempelisasi di forum-forum pengajian dan halaqah, sementara mereka yang pro demokrasi juga tidak menghasilkan perubahan apa-apa. Sementara sistem yang zhalim ini terus berjalan.

“Wacana capres syariah ini dimunculkan dengan harapan ada perubahan. Capres Syariah ini muqadimah revolusi”, lanjut Pemimpin Umum Suara Islam itu.

Al Khaththath juga mengharapkan agar segera ada relawan-relawan Capres Syariah yang  akan terus berjuang untuk mewujudkan gagasan itu. “Langkah riilnya harus ada yang mendaftar relawan Capres Syariah”, harapnya.

Selain Al Khaththath, hadir sebagai pembicara Munarman, SH mewakili Habib Rizieq Syihab yang tengah melakukan safari dakwah di Kalimantan dan Ustadz Abu Muhammad Jibril. Talkshow dipandu oleh Direktur Eksekutif FKSK HM Luthfie Hakim.

sumber: http://suara-islam.com/read4308-Berfikir-Out-of-The-Box,-Sekjen-FUI-Gelindingkan-Wacana-Capres-Syariah.html

1 komentar:

  1. Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu

    BalasHapus